IndonesiaBicara-Muara Teweh, (15/02/10). Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Barut) dan Murung Raya (Mura) Kalimantan Tengah menjadwalkan melakukan pelacakan tapal batas hingga Kalimantan Timur. “Pelacakan tapal batas kedua kabupaten di Kalteng ini akan dilakukan ke arah timur dan dijadwalkan April mendatang,” kata Kepala Bagian Tata Pemerintahan Pemkab Barito Utara, Vharia Sinseng di Muara Teweh, Senin (15/02).
Menurut Vharia, batas wilayah yang dilacak nanti diawali dari titik batas kedua kabupaten di kawasan sungai yakni Sungai Dalit (anak Sungai Barito). Dari Sungai Dalit itu, kata dia, survei dilakukan ke arah perbatasan Desa Haragandang Kecamatan Lahei, Barut dan Desa Tumbang Baloi Kecamatan Barito Tuhup Raya, Mura. “Titik batas Barut dan Mura ini nanti sebagai dasar untuk menentukan tapal batas dengan Kaltim,” katanya.
Vharia juga menjelaskan, dalam pelacakan tapal batas kedua kabupaten di pedalaman Sungai Barito ini akan menggunakan peta kajian dari Provinsi Kalteng. “Kalau tapal batas sudah ditentukan, memudahkan kita untuk mengetahui titik batas dengan Provinsi Kaltim,” jelasnya.
Titik batas Barut dan Mura nanti akan bertemu tapal perbatasan dengan Desa Besiq Kecamatan Damai Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kaltim yang kini masih menjadi sengketa kedua provinsi. Dia mengatakan, saat ini tapal batas Kecamatan Teweh Timur, Barut dengan Kecamatan Damai, Kubar hanya tinggal satu patok batas (PB) yang masih belum ada kesepakatan kedua pihak dari 10 PB yang ada.
“Saat ini Pemvrop Kalteng telah mengirim surat keberatan terhadap PB tersebut ke Kaltim dan kami menunggu jawaban dari pemerintah setempat untuk pelacakan ulang,” katanya.
Namun, kata dia, patok batas dengan titik koordinat 00 52 04 7 Lintang Selatan (LS) dan 115 24 53 8 Bujur Timur (BT) itu semestinya ditarik lurus, namun oleh pihak Provinsi Kaltim garis batas masuk ke wilayah Kabupaten Kubar. “Sesuai peta Bakorsurtanal, wilayah itu masuk Kabupaten Barito Utara, Kalteng,” katanya.
Selama ini kedua provinsi sudah menyepakati sembilan patok batas, namun satu tapal batas masih belum disepakati, diduga tapal batas yang diperebutkan itu menyimpan potensi tambang batu bara yang berkalori tinggi. (*)
Komentar