Kendari (ANTARA News) – Ketua Umum Dewan Pimpnan Pusat (DPP) Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, Presiden sebagai kepala negara sudah perlu mengevaluasi kinerja Kabinet Indonesia Bersatu.
“Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua sudah hampir setahun menjalankan tugas. Presiden sudah perlu mengevaluasi kinerja masing-masing menteri,” kata Anas kepada sejumlah wartawan di Kendari, Jumat.
Meski demikan, Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat mengaku tidak ikut mendorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan perombakan kabinet.
“Mengavaluasi kinerja kabinet tidak berarti harus ada `reshuffle` dari anggota kabinet,” katanya.
Evaluasi kinerja kabinet dalam pemerintahan kata Anas sangat diperlukan untuk mengetahui keberhasilan pemerintah dalam menjalankan berbagai program pembangunan.
Selain itu, kata dia, evaluasi juga diperlukan untuk melihat sisi-sisi kelemahan masing-masing anggota kabinet selama kurun waktu menjalankan berbagai program pembangunan.
“Dengan mengetahui sisi kelemahan itu, maka seorang anggota kabinet bisa segera melakukan perbaikan-perbaikan kinerja di bidang tugas masing-masing,” katanya.
Oleh karena itu,kata Anas, evaluasi kinerja kabinet tidak selalu diartikan dengan reshuffle anggota kabinet.
Sekali lagi saya tegaskan, Partai Demokrat mendukung Presiden untuk mengevaluasi kinerja kabinetnya, tapi tidak ikut mendorong untuk melakukan reshuffle,” katanya.
Karena memang, kata Anas Urbaningrum, masalah reshuffle sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden. “Makanya, kita tidak ikut campur dalam masalah reshuffle, sebab hal itu merupakan kewenangan Presiden,” kata Anas usai menggelar rapat pengurus dan kader Partai Demokrat secara tertutup.(*)
Komentar