IndonesiaBicara-Amlapura, (20/05/11). Reputasi Kota Amlapura tahun ini menghadapi ujian berat. Betapa tidak, prestasi Piala Adipura yang telah disandang selama 3 tahun berturut-turut sebagai kota terbersih I nasional harus menghadapi ketatnya kriteria lomba Adipura nasional tahun ini yang bertajuk Adipura Kencana. Namun Amlapura yang telah melewati 3 kali penilaian oleh Tim Teknis Pemantau Pusat, nampaknya kini sudah masuk nominasi 25 kota yang berhak dinilai ke dalam kriteria Adipura Kencana diantara kota-kota seluruh Indoneia.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem (BLH) I Wayan Arnawa, mengatakan tahun ini lomba Adipura dilaksanakan dengan kriteria yang jauh lebih ketat dibanding sebelumnya dengan predikat Adipura Kencana. Sejumlah kriteria yang menjadi fokus strata antara lain proses pengelolaan sampah baik limbah cair maupun padat berikut pemilahannya baik di rumah sakit maupun pemukiman.
Menyongsong turunnya Dewan Adipura ke Kabupaten Karangasem dalam waktu dekat, telah dipersiapkan baik fisik maupun non fisik termasuk pemaparan Bupati Karangasem. Adapun potensi kelebihan Karangasem yang sudah masuk kedalam nominasi 25 kota yang menjadi obyek penilaian adalah kesinambungan pembangunan bidang penataan lingkungan hidup, memotivasi masyarakat dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat, mendorong melalui peran Lomba Desa Adat, Lomba Kelurahan, Lomba Lingkungan serta prestasi Lomba Adiwiyata yang sudah dicapai.
Sementara kearifan lokal khas Karangasem masih bertumpu pada peran desa adat dengan awig-awignya dalam pemungutan dan pengelolaan sampah plastik seperti di Desa Adat Purwayu dan Selumbung. Dengan 18 kriteria yang akan menjaring seleksi kota dengan predikat Adipura Kencana bakal diperas menjadi hanya 8 kota yang berhak menyandang predikat Adipura Kencana nantinya.
Untuk bidang non fisik baik manajemen, keberadaan MOU, keputusan-keputusan lain akan menjadi obyek penelitian yang disinkrunkan dengan kenyataan di lapangan, dengan arah kian nampaknya peran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Selama ini di bidang lingkungan hidup seperti rehabilitasi lahan dan aktifitas lingkungan lainnya angka peran masyarakat telah meningkat.
Jika ditaksir dari skema anggaran tahun 2011 yang terpasang di Badan Lingkungan Hidup hanya sebesar Rp 30 juta untuk membiayai kegiatan, sementara partisipasi masyarakat sudah mencapai sekitar Rp 500 jutalebih.
Sementara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Karangasem I Made Suama, mengatakan dengan segala keterbatasan kemampuan yang ada, penyiapan dalam rangka menghadapi Lomba Adipura Kencana tetap dilakukan secara maksimal.
Prestasi Amlapura selama ini sudah cukup membuktikan keseriusan Pemda dalam mengikuti lomba dimaksud serta hasil lapangan yang bisa dinikmati oleh masyarakat seperti perindangan kota, taman kota, kebersihan kota serta potensi kearifan lokal khususnya Desa Pakraman. Dalam hal pengelolaan sampah tidak hanya bertumpu pada TPA saja melainkan kini sudah ada Tempat Pembuangan Sampah Terpadu di desa-desa yang mengelola sampah tersendiri.
Sejumlah desa yang sudah siap mengelola TPST antara lain Sengkidu, Rendang dan Bungaya yang bahkan telah dilengkapi dengan kelompok-kelompok masyarakat. Pihak DKP berikutnya bakal menindaklanjuti melalui usulan kepada Pemerintah Pusat untuk menunjang pengadaan sejumlah fasilitas sehingga bisa berfungsi maksimal. Saat ini Amlapura memproduksi sampah sekitar 125 meter kubik per hari dengan kemampuan daya angkut ke TPS Butus mencapai 70% saja sedangkan sisanya 30% sudah diproses di masyarakat.
Dengan jumlah personil 450 orang perlu didukung peralatan lebih memadai mengingat kondisi peralatan yang ada saat ini sudah kurang efisien dan efektif, khususnya menghadapi hasil sampah pada saat adanya hari-hari raya, yang selama ini sering kewalahan diangkut. (Din/*)
Komentar