IndonesiaBicara-Surabaya, (24/09/11). Sekitar 20 mahasiswa dari Front Mahasiswa Nasional (FMN) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Ubhara tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Surabaya Anti Penindasan melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Grahadi Kota Surabaya pada 24 September 2011 dalam rangka peringatan Hari Agraria Nasional ke-51.
Kaum tani merupakan populasi terbesar di Indonesia, namun mereka termasuk kalangan yang paling tidak beruntung dan menderita, karena disebabkan oleh adanya kekuasaan agrarian atau monopoli tanah. Monopoli tanah yang selama ini dilakukan oleh kaum konglomerat dan perusahaan-perusahaan asing di negara ini telah membunuh petani Indonesia secara perlahan-lahan, demikian dikatakan salah seorang pengunjuk rasa, Sadam Hussein.
Dalam aksi kali ini para pengunjuk rasa menuntut pemberian hak-hak dasar rakyat dan peningkatan kesejahteraan bagi kaum petani. Selain itu Pemerintah dituntut untuk melaksanakan Reformasi Agraria dan memfasilitasi pasar yang jelas serta pengadaan pupuk murah bagi para petani.
Selain aksi para mahasiswa, Grahadi juga mendapatkan kunjungan dari sekitar 100 orang dari Serikat Petani Indonesia (SPI) Jawa Timur, API Jawa Timur, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Jawa Timur, Cakrawala Timur, PMII IAIN Sunan Ampel, PMII Cabang Sidoarjo, KAMUS PR, BEM Ubhara, dan Left Democracy Force (LDF) tergabung dalam Aliansi Tani Jawa Timur
Dalam aksinya, pengunjuk rasa melakukan teatrikal yang menggambarkan kehidupan para petani Indonesia saat ini yang dikalahkan oleh kebijakan-kebijakan yang lebih memihak pemodal asing. Namun, keadaan tersebut dapat dirubah dengan kekuatan gerakan tani sehingga dapat melawan kebijakan dan UU yang selama ini menyengsarakan rakyat. (GA)
Komentar