IndonesiaBicara.com–Jakarta (6/10). Setiap anggota DPD berhak dipilih dan memilih untuk menjadi wakil ketua MPR sehingga tidak ada seorangpun yang menghalangi hak dari setiap anggota DPD, demikian yang dikatakan oleh Ahmad Farhan Al Hamid ketika dikonfirmasi wartawan terkait reaksi dari La Ode Ida (Wakil Ketua DPD) terhadap pencalonan dirinya sebagai wakil ketua MPR RI periode 2009 – 2014 di Gedung DPR RI Jl Gatot Subroto Jakarta Pusat, Senin (5/10/2009).
”Saya menjadi calon wakil ketua MPR sesuai paket bersama delapan anggota DPD yang lain. Saya diajukan dalam paket, bukan dilamar. Majunya saya menjadi calon wakil ketua MPR tidak menyalahi tata tertib anggota DPD dan tidak ada tatib mengenai pelarangan tersebut, tidak ada tatib mengenai pelarangan tersebut dan saya bukan titipan dari kelompok tertentu, saya mewakili masyarakat Aceh”, jelas Farhan.
Kalau ada anggota yang dilamar silakan. Kuncinya semua anggota punya hak dipilih dan memilih dan tidak boleh ada orang yang menghalangi hak – hak anggota sekecil apapun, imbuh Farhan.
”Saya hanya meminta kepada rekan-rekan di DPD, jangan mengadu-ngadu anggota DPD baik daerah yang terpencil hingga ke perkotaan semua sama kedudukannya. Oleh karena itu jangan mempertentangkan apalagi mengaduk-aduk orang-orang di DPD. Itu semua sahabat saya”.
Terkait pernyataan Wakil Ketua DPD La Ode Ida yang menyatakan, dirinya maju sebagai calon wakil ketua MPR tidak melewati mekanisme yang ada, Farhan menjelaskan, ”Kita nanti akan cek apakah betul pimpinan DPD itu mendapat amanah untuk membuat pernyataan demikian atau tidak. Lihat UU No 27 tahun 2009 apa tugas kita?”.
Janganlah setiap penyataan yang keluar dari mulut seseorang itu dianggap pernyataan pimpinan, karena pimpinan hanya boleh memberikan pernyataan sesuai perintah dari sidang paripurna. Belum tentu setiap penyataan yang keluar dari pimpinan. Pimpinan itu hanya boleh menyuarakan apa yang diperintah oleh paripurna, pungkas Farhan. (pri)
Komentar