IndonesiaBicara.com–Jakarta (11/9). Ormas BENDERA melangsungkan konferensi pers guna menyikapi reaksi-reaksi dari berbagai pihak (SBY dan Menlu Malaysia) terhadap aksi sweeping yang dilakukan BENDERA di eks Kantor PDI Jl. Diponegoro 58 Jakarta Pusat. Hadir dalam acara tersebut Adian Napitupulu (Juru Bicara BENDERA), Mustar Bona Ventura (Koordinator BENDERA) dan Nando Sidabutar (Juru Bicara BENDERA).
Adian Napitupulu mengatakan ”Kita melakukan sweeping bukan sebab tapi akibat tindakan Malaysia terhadap warga Indonesia di Malaysia. Sweeping yang kita lakukan tidak melakukan kekerasan apapun dan tidak seorangpun warga Malaysia yang kita temukan”.
Kalo Menlu Malaysia berani memanggil Dubes Indonesia begitu juga Presiden SBY harus berani memanggil Dubes Malaysia, lanjut Adian
Kita akan melayangkan panggilan kepada Dubes Malaysia kesini (Posko Bendera). Kalau satu helai rambut orang Indonesia jatuh disana karena penganiayaan maka kita akan mengambil rambut orang Malaysia disini. Kita harus berani bilang wrong or right is my country, seperti Amerika jika ingin menjadi negara yang besar, pungkas Andian.
Pada tanggal 8 September 2009 Massa BENDERA melakukan aksi sweeping terhadap WN Malaysia selama dua jam di Jl. Diponegoro depan eks Kantor PDI. Aksi ini mendapat protes dari pemerintah Malaysia dengan memanggil Dubes RI untuk Malaysia Da’i Bachtiar.
Terkait dengan protes yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia terhadap aksi sweeping tersebut, Presiden SBY menyesalkan aksi sweeping yang dilakukan massa BENDERA.
Presiden SBY meminta Menlu Hassan Wirajuda menyampaikan pesan kepada Pemerintah Malaysia agar pemerintah negeri jiran tersebut memahami sensitivitas sejumlah isu yang dapat mengganggu hubungan baik Indonesia-Malaysia. Hal tersebut disampaikan saat Presiden SBY menyampaikan pengantar pada sidang kabinet paripurna di kantor Presiden pada hari Kamis (10/9) yang lalu. (inong)
Komentar