
Indonesiabicara.com| JAKARTA- Berdasarkan keterangan yang di peroleh dari Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa Jumat (21/1/2022) mengatakan tak ada kontak tembak senjata dalam insiden di Maybrat, Papua Barat,pada hari Kamis 20 Januari 2022 pagi. Andika menegaskan, peristiwa itu murni penyerangan sepihak yang dilakukan ke prajurit TNI.Empat anggota TNI luka-luka dan satu prajurit tewas akibat penyerangan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu.
“kelima prajurit itu tengah mengawal perbaikan jembatan. Ada dua jembatan yang diperbaiki. Perbaikan jembatan itu dilakukan atas permintaan Bupati Maybrat kepada TNI” Ungkapnya
Menurut Andika permintaan itu dari Bupati Maybrat secara official sudah sejak 10 Januari 2021 diajukan,Ada 2 jembatan yang menghubungkan kisor dengan misalnya ke arah Aifat Timur, Aifat Timur Jauh, Aifat Selatan,Jembatan tersebut dirusak oleh KKB setelah serangan terhadap prajurit TNI. Pada 2 September 2021,dalan insiden tersebut 4 anggota TNI diserang dan dianiaya hingga tewas.
Panglima TNI menuturkan OPM memotong jembatan itu tanggal 3 September tahun lalu,setelah diperbaiki,dipotong lagi, sehingga permintaan bupati terakhir diputuskan membangun jembatan permanen tidak lagi menggunakan kayu saja tetapi semen dan batu. Setelah pengerjaan sekitar 10 harian, tapi tiba-tiba ada tindakan Kekerasan.
Panglima TNI menuturkan, saat itu, ada sekitar 30 pekerja yang memperbaiki jembatan. Kelima prajurit ini mengawal mereka agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Iya karena memang saat itu ada sekitar 30 orang pekerja,ini kan ada yang mengamankan. Tetapi sama sekali tidak dalam konteks kita patroli, sama sekali tidak. Mereka benar-benar sudah hari 10-an lah untuk bekerja memperbaiki. Nah, itu yang memang saya sesalkan,” ujar Andika.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) dalam keterangannya, Kamis (20/1/2022). menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas serangan terhadap lima personel TNI di kawasan Kampung Fankario dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. serangan yang dilakukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya ke personel TNI yang tengah memperbaiki jembatan,yang mengakibatkan satu di antaranya tewas tertembak.
“Mereka telah serang pasukan teroris yaitu TNI Polri di jembatan saat perbaikan jembatan dan berhasil tembak mati seorang anggota TNI dan melukai seorang, Serangan telah dilakukan atas perintah oleh Pimpinan Panglima Denny Moos dan Wakil Panglima Kodap IV Sorong Raya, Brigjen Zakarias Fatem ” kata Sebby
Menurut dia, serangan dilakukan pukul 07.00 WIT sehingga terjadi baku tembak antara pasukan di area jembatan kali AIFUF, tepat di tempat perbatasan kampung Kamat dan Kampung Faan Kahrio distrik Aifat Timur tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.”
Serangan itu dilakukan oleh Komandan Operasi Kodap IV Sorong Raya Major Arnoldus Jansen Kocu beserta pasukannya dari Batalyon Kamudan dan Batalyon Buaya.
Tinggalkan Balasan